Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan membeli Sukhoi SU-35 yang merupakan jet tempur terbaik buatan
Rusia sebagai pengganti pesawat tempur F-5 tiger. Jika ini
terealisasi, maka Indonesia bakal tercatat sebagai negara pertama di luar Rusia yang
menggunakan pesawat Sukhoi SU-35. Selain Indonesia, yang kini sedang
bernafsu untuk membeli Sukhoi SU-35 adalah China. Venezuela dan Malaysia
Saat ini baru Rusia yang mengoperasikan Sukhoi SU-35. Pesawat ini memang tidak murah, satu unitnya dibanderol dengan harga sekitar Rp 844 miliar atau jauh lebih murah dari F-16 tipe terbaru yang ditawarkan AS sebesar Rp 2 triliun. Tapi harga yang diklaim Rosoboron sebanding dengan kemampuan tempur dan manuver pesawat yang dijuluki pembunuh di angkasa ini. Sukhoi SU-35 jarang ditampilkan ke public, tapi beberapa penampilannya di Airshow International membuat kaget pilot-pilot AS dan sekutunya.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menjelaskan bila hal tersebut sudah masuk tahap yang lebih serius. Kendati begitu, soal kapan kesepakatan pembelian SU-35 bisa terjalin, dia sedikit menghindari dengan alasan isu tersebut bersifat internal.
"Jika ditanya sejauh mana, hal itu belum bisa diungkap ke publik, namun kerjasama seputar hal tersebut terus menuju ke arah yang positif," kata
Saat ini baru Rusia yang mengoperasikan Sukhoi SU-35. Pesawat ini memang tidak murah, satu unitnya dibanderol dengan harga sekitar Rp 844 miliar atau jauh lebih murah dari F-16 tipe terbaru yang ditawarkan AS sebesar Rp 2 triliun. Tapi harga yang diklaim Rosoboron sebanding dengan kemampuan tempur dan manuver pesawat yang dijuluki pembunuh di angkasa ini. Sukhoi SU-35 jarang ditampilkan ke public, tapi beberapa penampilannya di Airshow International membuat kaget pilot-pilot AS dan sekutunya.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menjelaskan bila hal tersebut sudah masuk tahap yang lebih serius. Kendati begitu, soal kapan kesepakatan pembelian SU-35 bisa terjalin, dia sedikit menghindari dengan alasan isu tersebut bersifat internal.
"Jika ditanya sejauh mana, hal itu belum bisa diungkap ke publik, namun kerjasama seputar hal tersebut terus menuju ke arah yang positif," kata
"Dalam pameran Aerospace dan Army exhibition yang dibuka 16 Juni lalu di Moskow, TNI AU diketahui turut menghadiri dan terus berkonsultasi seputar hal itu," lanjutnya.
Kita tunggu saja, akankah si pembunuh di udara ini akan masuk barisan pesawat buru sergap TNI AU.
Sumber : http://www.merdeka.com/