Di Tiongkok pernah ada seorang
guru yang sangat dihormati karena terkenal tegas dan jujur. Suatu hari, ada dua
murid menghadap guru karena mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik.
Keduanya berdebat tentang hitungan 3 x 7
= ..??
Salah satu murid yang
pandai mengatakan jawaban 3 x 7 = 21, sedangkan murid yang bodoh bersikukuh
mengatakan 3 x 7 = 27.
Murid bodoh menantang murid
pandai untuk meminta guru sebagai jurinya untuk mengetahui siapa yg benar
diantara mereka. Sambil si bodoh mengatakan : "Jika saya yang benar 3 x 7
= 27, maka engkau harus mau di cambuk 10 kali oleh guru, tapi jika kamu yang
benar 3 x 7 = 21, maka saya bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri ha ha
ha .....", demikian si bodoh menantang dengan sangat yakin dengan
pendapatnya.
"Katakan guru, mana yg
benar ?", tanya murid bodoh
Ternyata guru memvonis
cambuk 10x bagi murid yang pandai karena menjawab 3 x 7 = 21, tentu si murid pandai protes keras terhadap
guru !!
Guru menjawab :
"Hukuman ini bukan untuk hasil hitunganmu, tapi untuk ketidak arifanmu yang
mau-maunya berdebat dengan orang bodoh dan keras kepala yang tidak tau kalo 3 x
7 adalah 21"
Guru melanjutkan, "Lebih
baik melihatmu dicambuk dan menjadi arif daripada guru harus melihat satu nyawa
terbuang sia-sia !!"
Pesan moral adalah, jika
kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tak berguna berarti kita juga sama salahnya
atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan, sebab dengan
sadar kita membuang waktu dan energi untuk hal yg tdk perlu.
Bukankah kita sering
mengalaminya?
Bisa terjadi dengan
pasangan hidup, rekan kerja, tetangga, bahkan anggota Dewan. Berdebat atau
bertengkar untuk hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi
percuma. Ada saatnya kita diam untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang
sia-sia.
Diam bukan berarti kalah,
bukan?
Memang tidak mudah, tapi
janganlah sekali-kali berdebat dengan orang bodoh yang tidak menguasai permasalahan.
“Merupakan suatu kearifan
bagi orang yang bisa mengontrol diri dan menghindari kemarahan atas suatu
kebodohan”
Share in Facebook