Melalui beberapa bukti peninggalan, dapat dipastikan bahwa masyarakat
Bugis dan Makassar memiliki peradaban yang
tinggi dimasa lampau. Kapal Phinisi yang sampai saat ini masih digunakan
sebagai transportasi laut di Indonesia
dan menjelajah hingga belahan dunia, merupakan bukti nyata peninggalan bahari
dari nenek monyang suku Bugis dan Makassar .
Artikel lain :
Inilah fakta ilmiah tentang Batu Hajar Aswad yang menakjubkan
Menikah tidak perlu mahal, inilah fakta bahwa memberi mahar yang murah itu adalah sunnah
Inilah beberapa kewajiban yang harus dilakukan saat melanggar Ihram dalam Haji
Artikel lain :
Inilah fakta ilmiah tentang Batu Hajar Aswad yang menakjubkan
Menikah tidak perlu mahal, inilah fakta bahwa memberi mahar yang murah itu adalah sunnah
Inilah beberapa kewajiban yang harus dilakukan saat melanggar Ihram dalam Haji
Kapal Phinisi dikenal tangguh mengarungi lautan karena konstruksinya
yang kuat. Phinisi memiliki dua tiang layar utama, serta dilengkapi
tujuh tambahan layar kecil. Sekarang, kapal Phinisi menggunakan pula mesin
penggerak, seiring pelayarannya tidak lagi bergantung pada angin atau musim.
Karya Phinisi memberi bukti kuatnya peradaban orang Bugis dan Makassar di masa lampau. Dan mereka mampu merawat
keterampilan dan pengetahuan tersebut dari generasi ke generasi. Proses
pembuatan Phinisi tak pernah menggunakan gambar sketsa atau rancangan.
Setiap yang terlibat dalam penyusunan bagian-bagian kapal ini
melakukannya secara naluriah karena dibentuk pengalaman. Pembuatan Phinisi
tidak mengikuti proses pembuatan kapal lazimnya yang diawali dari penyusunan
rangka, tetapi para ahli Phinisi memulai pembangunan Pinisi dari lunas hingga
terbentuk dinding kapal.
Kapal Phinisi hasil tangan masyarakat Bugis Makassar tidak hanya
berlayar di nusantara, tapi juga telah menjangkau jantung-jantung kota Eropa. Beberapa
pemesan kapal ini datang dari luar negeri, karena bentuknya yang indah dan
konstruksinya yang kokoh sehingga kapal ini banyak diminati sebagai kapal
wisata dan penelitian.