“Kekayaan bukan diukur dari besarnya penghasilan, bukan diukur dari tingginya jabatan, bukan diukur dari banyaknya barang konsumtif, tapi kekayaan diukur dari investasi”. Mimpi untuk memiliki investasi bagi seorang pekerja atau karyawan sebuah perusahaan tentunya bukan mustahil. Tentunya gaji atau pendapatan sebagai keryawan harus diimbangi dengan jumlah pengeluaran keuangan tiap bulannya, baik pribadi ataupun untuk keluarga.
Artikel lainnya :
Kisah keberanian Petta Lasinrang, membuat Kolonial Belanda merinding di Tanah Sawitto
Terkenal diluar Negeri Paman Sam, inilah sosok Imam Masjid di New York yang ternyata berdarah Bugis Makassar
Gara-gara Pancasila, sosok Presiden Soekarno pernah menitihkan air matanya dalam sejarah
Perlu sebuah
metode cerdas dalam pengelolaan keuangan tiap bulannya, sehingga dengan
pendapatan dengan jumlah demikian tetap bisa berinvestasi. Berikut beberapa
tips mengelola pengeluaran keuangan yang bisa diterapkan :
Ketahui
dimana letak keborosan kita dan kurangi pelan-pelan
Laki-laki dan perempuan sama borosnya. Untuk
perempuan borosnya di penampilan dan frekuensi borosnya jauh lebih tinggi.
Kalau laki-laki jarang belanja tapi jika sekali belanja tidak pernah menawar
dan borosnya lebih ke hobi.
Kendalikan
keinginan
Siapa
yang bisa mengendalikan keinginannya dia bisa mengendalikan pengeluarannya.
Jadi bedakan antara kewajiban, kebutuhan, dan keinginan. Kalau kewajiban dan
kebutuhan ada batasnya sedangkan keinginan tidak ada batasnya.
Lakukan
prioritas pada pengeluaran
Contohnya :
- Bayar cicilan utang terlebih dahulu (30% - 40% dari income)
- Tabungan & Investasi (10% dari income)
- Premi asuransi (10% dari income)
- Biaya hidup (50% dari income)
Asuransi
ibarat payung, payung tidak menjamin hujan tidak akan turun, tapi menjamin anda
tidak akan basah kalau ada hujan.
Hati-hati
dengan sale
Karena tidak semua sale itu benaran sale dan jangan
hilaf kalau melihat sale di pusat perbelanjaan.