Jarang diketahui, ternyata inilah pesona keindahan matahari tenggelam di Pantai Kaluku, Donggala


Pantai Kaluku merupakan destinasi wisata baru yang dikenal masyarakat yang berada di Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Kaluku merupakan istilah dalam bahasa suku Kaili di Sulteng yang berarti pohon kelapa. Sehingga di pantai tersebut memang tumbuh deretan pohon kelapa milik warga setempat yang menjulang ke laut sekitar area tempat wisata.

Artikel lain :
Cerminan nilai kebersamaan Suku Dayak di rumah adat Betang  
Inilah ragam bisnis yang bisa dimulai dengan modal dibawah 1 juta rupiah  
Hati-hati menghukum anak, inilah cara yang efektif menghukum jika anak bandel  

Pantai Kaluku berjarak sekitar 10 km dari jalan nasional Poros Donggala-Mamuju, Sulawesi Barat. Akses ke obyek wisata ini dapat ditempuh dengan perjalanan transportasi darat dari Kecamatan Banawa Tengah.

Pada dasarnya Pantai Kaluku mirip dengan pantai yang ada di Pulau Dewata Bali, keteduhannya serta ornamen penuh makna serta kalimat terpajang disetiap sudut pantai, seperti sebuah kalimat “Mary Me” bergantung bersama ayunan dipinggir pantai.

Rupanya tempat itu sering dipakai untuk pengambilan gambar pasangan yang akan menikah (pre-wedding). Di palang atas ayunan yang mengapit dua ayunan lain tercantum tulisan ”Will You Marry Me?”

Tidak perlu khawatir untuk yang mau berenang karena kearah laut yang hingga 50 meter berkedalaman tidak lebih dari 50 sentimeter dan pasir putih halus masih ”melantai”. Kondisi itu cocok untuk semua kalangan yang ingin berenang, termasuk anak-anak yang ingin berlibur di pantai.


Selain itu balutan pijar keemasan dan kemerahan matahari tenggelam, pantai tersebut memiliki keunikan lain berupa pasir putih yang halus bak diayak membentang dari utara ke selatan sejauh 1 km.

Di bentangan tersebut yang menjadi sasaran pengunjung bercengkerama tidak ada batu karang mengganjal. Berjemur, berlari, atau bermain bola (voli atau sepak bola) bisa dilakukan di bentangan itu.


Keunikan lain obyek wisata tersebut adalah adanya tiga ayunan dari kayu setinggi 3 meter terdapat di sisi kanan akses ke obyek wisata.

Pantai Kaluku belum sepenuhnya dikelola sehingga tidak ada fasilitas wisata di tempat itu, termasuk kamar kecil. Di pinggir pantai memang ada lima pondok darurat, tetapi itu dibangun secara sukarela oleh pengunjung awal. 


SHARE THIS

Author: