Sebelum membuat skripsi, ternyata inilah beberapa hal penting yang seharusnya mahasiswa ketahui terlebih dahulu

Penyandang status mahasiswa tentu akan menghadapi ujian bernama skripsi. Perjuangan meraih gelar sarjana bukan hal yang mudah untuk dilalui, namun juga bukan hal yang tidak mungkin untuk dilewati. Ada sekian mata kuliah yang harus dituntaskan demi mencapai IPK yang sesuai harapan. Sebagai syarat kelulusan, mereka juga harus menyelesaikan skripsi dengan menentukan topik penelitian, menuliskan hasil pemikiran, hingga menjalani proses bimbingan.

Kamu harus tahu tipe dan karakter dosen pembimbing skripsimu
Pejuang skripsi tidak bisa lepas dari campur tangan dosen pembimbing yang sabar menuntun para mahasiwa dari awal penyusunan skripsi sampai pada tahap sidang serta revisi dan memastikan mahasiswanya lulus.

Artikel lainnya :

Ada beragam tipe dan karakteristik dosen sehingga mahasiswa perlu tahu seperti apa karakter dosen pembimbingnya agar bimbingan skripsi berjalan lancar. Misalnya, untuk menghadapi tipe dosen yang ‘jarang di kampus’, kamu sebaiknya rajin menanyakan kabarnya apakah beliau bisa ditemui saat jatuh tenggat jadwal bimbingan atau tidak.

Sebelum layak uji, skripsimu akan selalu mengalami revisi
Sudah akan menjadi hal biasa jika mahasiswa seringkali harus harus bolak-balik kampus menemui dosen pembimbingnya hingga draf skripsinya dinobatkan layak uji.

Jangan memilih topik dan metode skripsi yang tidak sesuai dengan minatmu
Jika terdapat ketertarikan dan minat, kita akan melakukan sesuatu yang berat dengan semangat. Itulah mengapa sebaiknya kamu memilih topik yang kamu minati. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang topik yang kamu pilih tersebut. Semakin kamu paham tentang topik permasalahanmu, semakin besar kemungkinannya bagi dosen atau sekretaris jurusan untuk menyetujui judul skripsimu.

Tetap rileks dan santai
Lelah dan penat itu wajar bagi pejuang skripsi sehingga perlu luangkan waktu 1 hari per-minggu untuk relaksasi. Lebih baik pilih hari sabtu atau minggu untuk berlibur ke pantai bareng teman satu kost atau anggota keluarga misalnya agar pikiran dan hati segar kembali.

Pandai mengatur jadwal
Pejuang skripsi memang harus pandai-pandai mengatur jadwalnya sendiri. Meskipun berpeluang tidur seharian, mereka harus bangkit dari kasur untuk menemui dosen pembimbing, mencari referensi, dan sebagainya.

Bergaul dengan mahasiswa yang sama-sama mengerjakan skripsinya
Terkadang hal yang menyebabkan malas mengerjakan skripsi adalah karena kamu tidak memiliki teman yang juga sedang berjuang menyelesaikan skripsinya. Kamu malas karena setiap kali bimbingan kamu sendirian, kamu tidak punya teman saat ke perpustakaan, dan tiap menulis skripsi kamu pun sendirian.

Skripsi membutuhkan banyak referensi
Skripsi merupakan karya ilmiah sehingga tanpa referensi, skripsimu tidak akan layak berada di perpustakaan universitas. Tidak jarang, referensi yang mereka cari tidak dapat ditemukan di perpustakaan. Untuk itu mereka juga dituntut rajin pergi ke toko buku, bertanya pada kawan, hingga menelusuri media online.

Hindari Media Sosial ketika menulis skripsi
Media online memang membantu pejuang skripsi dalam mencari referensi. Tetapi berhati-hatilah dengan media social karena sangat mungkin media sosial mengganggu pengerjaan skripsimu.

Jaga kesehatan tubuh
Kegiatan berpikir menulis dan membaca dapat mengakibatkan seseorang mudah lapar dan menghadapi situasi fisik yang menguras tenaga. Sehingga sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak jatuh sakit.

Minta doa kepada orang tua
Ketika kamu merasa tidak semangat, ketika jari-jarimu malas digerakkan, dan media sosial terlalu menggoda untuk diabaikan, ingatlah wajah orang-orang yang tulus mencintaimu, yang membiayai kuliahmu selama ini, yang mengharapkan kesuksesanmu. Doa mereka selalu menyertaimu. Tidak ada lagi alasan untuk bermalas-malasan.






SHARE THIS

Author: