Pemuda dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Mohamad Faizal Hidayat (23), tidak menyangka kafe susu rintisannya berkembang pesat. Dalam empat tahun, omzet usahanya hampir Rp1 miliar per bulan.
Pada 2 September 2013 lalu, dia membuka kafe susu. Kafe tersebut tumbuh pesat dan merambah ke berbagai kota besar.
Hingga kini ada 15 outlet yang berhasil didirikannya di Indonesia. Yaitu, Kudus, Salatiga, Purwodadi, Rembang, Magelang, Tegal, Blora, Jember, Tasikmalaya, Garut, Bali, Lombok dan Semarang. Khusus Semarang ada titik, yaitu di sekitar kampus Unnes, Banjir Kanal Barat dan Kedungmundu.
Artikel lainnya :
“Susu ini usaha saya, susu ini juga yang membiayai kuliah,” ujar Faizal, Selasa (7/3/2017).
Faizal merupakan mahasiswa program studi Teknik Elektro di Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Hari ini Faizal mengikuti wisuda tanda kelulusannya sebagai mahasiswa.
Sebagai rasa syukur, Faizal membagikan 1.000 susu racikannya kepada para keluarga wisudawan dan masyarakat yang ada di sekitar Unnes.
Faizal mendirikan usahanya bersama kekasihnya Yulaikha Latifah dan temannya, Fandi. Modal yang digunakan pun cekak, hanya Rp 1,3 juta. Modal itu sepenuhnya untuk sewa tempat di sekitar kampus Unnes Semarang. Dalam mengisi perabotan kafe, Faizal tidak menggunakan barang-barang baru. Ia memanfaatkan cat bekas, lampu bekas praktikum untuk menghias kafe.
“Pokoknya hutang-hutang dulu Mas, meja juga pakai meja sendiri seadanya,” tuturnya.
Perlahan, usahanya naik daun. Kafe Susunya ramai dikunjungi hingga menghasilkan omzet rata-rata Rp60 juta perbulan. Dengan 15 outlet yang dibinanya, penghasilannya per bulan mencapai Rp900 juta atau mendekati Rp1 miliar per bulan.
“Satu outlet itu biasanya pekerjanya 10-15 orang. Jadi, saya sudah punya 150 karyawan,” ucap dia.
Dalam mengembangkan usahanya, manajemen kafe susu binaan Faizal selalu mengambil susu dari lokal. Susu dari kafe Semarang disuplai dari wilayah peternak di Gunung Pati.
Pihaknya juga gencar mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak, berkaitan dengan promosi produk atau sejenisnya.
Pihaknya juga gencar mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak, berkaitan dengan promosi produk atau sejenisnya.
“Kita sementara tidak bawa profit. Keuntungan dikembalikan ke outlet, untuk pengembangan usaha itu sendiri. Makanya cepat berkembang,” ucapnya.
Faizal pun berkeinginan agar susu racikannya bisa go internasional.
Faizal pun berkeinginan agar susu racikannya bisa go internasional.
“Usaha susu ini produk asli Indonesia. Saya ingin sekali produk ini bisa menjual. Kalau kopi kan sudah banyak bermain, kalau susu sedikit yang bermain, makanya kami main di segmen ini, ternyata pasarnya juga ada,” ungkapnya.