Perlu diketahui, beginilah penjelasan ilmiah untuk mendapatkan seorang bayi laki-laki atau perempuan






Punya buah hati adalah impian setiap pasangan. Terlebih jika bisa merencanakan pula jenis kelamin bayi itu laki-laki atau perempuan. Dulu, barangkali seratus tahun lalu para calon ibu tak menjumpai tes kehamilan. Mereka menyadari akan memiliki bayi dari tanda-tanda perubahan tubuh. Namun kini, teknologi canggih semakin memudahkan. Telah hadir tes kehamilan, cek jenis kelamin bayi, dan lain sebagainya.

Artikel lainnya :

Bahkan, kini pasangan suami istri dapat menentukan akan memiliki bayi laki-laki atau perempuan. Hal tersebut bisa terjadi dengan memahami sifat sperma dan melacak siklus kewanitaan. Dari situ, pasangan dapat menentukan waktu berhubungan seks yang pas.

Dokter Shettles yang juga penulis buku How to Choose the Sex of Your Baby (Bagaimana Memilih Jenis Kelamin Bayimu) memebrikan penjelasan ilmiahnya. Dia juga telah menangani bayi tabung selama 50 tahun. Nah, berikut penjelasan ilmiahnya :

  • Sperma memiliki kromosom X dan Y, sedangkan sel telur hanya memiliki kromosom X. Kromosom X bersifat lebih berat dan luas, namun pergerakannya lebih lambat. Sebaliknya, kromosom Y mampu berenang lebih cepat. Untuk mendapatkan bayi laki-laki, harus terbentuk komposisi kromosom XY. Sedangkan bayi wanita terbentuk dari komposisi kromosom XX.
  • Kecepatan pergerakan sperma juga dipengaruhi masa pembuahan. Jika sel telur siap di tuba falopi, sperma yang mengandung kromosom Y akan tiba awal, bertemu dengan kromosom X pada sel telur. Pembuahan menghasilkan bayi laki-laki.
  • Namun jika belum memasuki masa pembuahan akan berbeda ceritanya. Sperma berkromosom Y yang mampu bergerak lebih cepat tiba awal di tuba falopi, namun tidak menemukan sel telur. Sementara itu, sperma berkromosom X yang lebih lambat masih dalam perjalanan sehingga ketika sampai tepat pada saat masa pembuahan. Maka akan lahir bayi perempuan.
  • Menurut Dokter Shettles, ketepatan waktu adalah kunci penting. Jika ingin mendapatkan bayi laki-laki dianjurkan absen berhubungan seks selama 4-5 hari sebelum masa pembuahan agar dapat meningkatkan jumlah sperma. Baru setelah itu melakukan hubungan seks saat pembuahan.
  • Jika menginginkan bayi perempuan maka perbanyak seks sebelum masa pembuahan agar kromosom Y yang membentuk bayi laki-laki tiba di sel telur sebelum masa pembuahan.

SHARE THIS

Author: