Hitung-hitung uang hasil korupsi, inilah kerugian besar akibat dari koruptor


Sebuah tulisan yang bisa jadi bahan renungan untuk masyrakat, betapa besar kerugian yang ditimbulkan oleh tindak pidana korupsi. Sangat wajar dan pantas jika aksi para koruptor mendapat harus hukuman yang seberat-beratnya. 

Sebuah renungan pertama :
“berapa lama waktu yang digunakan untuk dapat menghitung 1 sampai 1 triliun (Rp.1.000.000.000.000) ?”
Penjelasannya adalah sekiranya dalam menghitung tiap 1 satuan dibutuhkan waktu 1 detik, maka untuk menghitung hingga 1 triliun dibutuhkan waktu 1 triliun detik juga.
  • 1 trilun detik = 16,67 milliar menit
  • 16,67 milliar menit = 277,78 juta jam
  • 277,78 juta jam = 11,57 juta hari
  • 11,57 juta hari = 31.709,79 tahun
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk menghitung angka 1 hingga 1 trilun kurang lebih 31.709 tahun.
Jadi anda juga bisa membayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghitung semua uang yang dikorupsi oleh pejabat dan konglomerat Indonesia.

Sebuah renungan kedua :
“berapa lama kamu bisa hidup dengan uang 1 trilliun Rupiah ?
Penjelasannya adalah kira-kira uang yang kita keluarkan untuk makan dalam sehari adalah Rp.10.000,-. Jika kita dalam sehari makan tiga kali (3X sehari) maka uang yang kita butuhkan yaitu :
  • Sehari Rp.10.000,- X 3 = Rp.30.000,-/orang
  • Jadi untuk sebulan Rp.30.000,- X 30 = Rp. 900.000,-/orang
  • Jadi untuk setahun Rp.900.000 X 12 = Rp.10.800.000,-/orang
  • Sehingga Rp.1.000.000.000.000,- : Rp.10.800.000,- = 92.592,5925 orang
Jadi uang Rp.1 trilun bisa digunakan oleh sekitar 92.592 jiwa orang untuk makan dan mempertahankan hidup dalam waktu 1 tahun.

Jadi bisa dibayangkan seandainya uang Rp.1 triliun diberikan kepada masyarakat miskin di Indonesia untuk makan agar bisa mempertahankan hidupnya dan mungkin saja akan mengurangi tingkat kemiskinan dan aksi  kriminal pencurian di Indonesia.

“makan nasi yang sederhana dan minum seteguk air putih; saat tidur siku dijadikan bantal; walaupun miskin, hatinya nyaman dan gembira”. Bila orang memperoleh kekayaan dan jabatan tinggi dengan cara yang tidak benar, seperti melanggar keadilan dan bersiasat licik, menurutku kekayaan dan jabatan itu ibarat awan yang mengambang di langit, lenyap begitu saja kalau ditiup angin” (Kong Fu Zi)

SHARE THIS

Author: