Sebuah cerita yang penuh kenangan tentang Pintu Nol Kampus Unhas


Hanya untuk sekedar duduk nongkrong bersama-teman sekitar pinggiran danau salah satu kampus ternama di Indonesia bagian timur. Orang-orang sering menyebutnya sebagai "pintu nol", sebuah jalan cor semen berukuran kurang lebih 5 meter menghubungkan gerbang kampus hitam Politeknik Negeri Makassar. Pintu Nol menjadi sebutan karena jalan ini berada dekat jalan gerbang utama masuk kampus Universitas Hasanuddin (sering disebut Pintu Satu) yang melingkar keluar gerbang RS. Wahidin Sudirohusodo (sering disebut Pintu Dua)

Ada banyak cerita tentang jalan ini, apalagi bagi kalangan kaum intelektual mahasiswa yang berkediaman sekitar jalan tersebut. Meski jalannya tak semulus jalan raya, tapi jalur ini ramai lalu lalang kendaraan roda dua hingga roda empat yang rata-rata milik mahasiswa.

Sekitar ujung jalan, berderet tenda-tenda biru dan warung-warung makan yang ramai dikunjungi oleh orang-orang yang sekedar bersantap siang atau malam. Hampir tidak pernah berhenti aktivitas, karena warung makan dan cafe-cafe tenda biru tetap buka dari sore hingga pagi tiba, dan begitupun para pengunjungnya. 

Menu nasi goreng, aneka menu nasi putih, aneka gorengan hingga minuman khas daerah Makassar menjadi pilihan setiap pengunjung yang merasa perut kosong dan lapar. Tidak perlu ragu harga, kerena aneka makanan masih ekonomis dan standart terjangkau untuk kalangan pelajar yang rata-rata dari luar daerah Makassar.

Cukup sederhana suasana yang dirasakan, tapi ini bisa memberi kesan yang tak terlupakan bagi yang pernah mengenal Pintu Nol Unhas, apalagi bagi Mahasiswa Unhas sendiri. Baik dipinggiran jalan ini dijadikan tempat duduk bersantai bersama sang kekasih, banyak juga yang menggunakan pinggiran jalan ini untuk duduk bersama menyelesaikan masalah suatu kelompok (rapat). Meski lampu penerangan jalan masih minim sekitar Pintu Nol, tapi efek lampu rumah atau kost mahasiswa masih terjangkau hingga di jalan. 

Pintu Nol banyak cerita...!!!
Unhas the red campus


SHARE THIS

Author: