Muslim sejati itu seperti pohon kurma

Kisah Rasulullah saat sedang berbicara di dalam sebuah majelis ilmu tentang hakikat seorang muslim kepada para sahabat. Rasulullah menyatakan tentang sebuah pohon yang sangat mirip dengan sikap seorang muslim sejati, yaitu pohon kurma.
Hal menarik dari pohon kurma yang mirip dengan sikap sorang muslim adalah salah satu pohon yang secara anatomi lengkap, yaitu memiliki akar, batang, daun, dan buah. Jika pohon kurma diibaratkan dengan seorang muslim, maka akarnya adalah akidah, batangnya adalah ibadah, daunnya adalah ilmu, dan buahnya adalah akhlak seorang muslim.
Pohon kurma merupakan salah satu pohon yang mampu hidup di tempat seekstrim gurun. Sehingga sebagai muslim kita juga harus mampu hidup di lingkungan yang keras dengan berbagai rintangan dan cobaan di dalamnya. Kuncinya adalah akidah yang lurus. Akidah merupakan titik pangkal baik buruknya seorang muslim.
Akar pohon yang kuat dan menunjam dalam akan membentuk pohon yang tahan oleh terpaan angin yang kuat sekalipun tetapi akar yang pendek dan dangkal akan menjadikan pohonya mudah roboh meski hanya terembus oleh angin sepoi-sepoi. Seperti itulah akidah seorang muslim, akidah yang kuat dan lurus akan membentuk pribadi muslim yang kuat.
Batang pohon yang tegak dapat diibaratkan sebagai ibadah seorang muslim yang benar. Ibadah seorang muslim tidak boleh dilakukan dengan seenaknya, setiap ibadah yang dilakukan harus memiliki landasan dari Al Quran maupun Hadits. Selain itu jangan pernah ada pikiran bahwa ibadah itu sebatas sholat dan puasa, setiap perbuatan baik yang disenangi Allah dapat disebut ibadah, bahkan tidur sekalipun.
Daun di atas pohon merupakan perwujudan ilmu bagi seorang muslim. Makin lebat daun, makin banyak cahaya dan udara yang dapat diubah menjadi buah. Begitu pula ilmu, makin banyak ilmu, makin banyak pula kebaikan yang dapat kebaikan. Terakhir, buah kurma dapat diibaratkan akhlak seorang muslim. Uniknya, buah kurma adalah buah yang makin tua akan semakin manis, maka sebagai seorang muslim, makin dewasa diri kita, kebaikan yang kita berikan harus semakin berkualitas.
Keempat poin diatas harus dipenuhi agar kita dapat menjadi muslim sejati. Seorang muslim yang tetap bertahan di lingkungan yang keras dan penuh rintangan bahkan memberikan banyak kebaikan bagi siapapun yang berada di sekitarnya. Maka dari itu, mari perbaiki diri kita, luruskan lagi akidah, perbaiki ibadah, perdalam ilmu sehingga ketiganya akan tercermin menjadi akhlak yang baik.

SHARE THIS

Author: