Daripada penasaran, inilah prosesi pernikahan adat Bugis-Makassar yang terkenal mahal


Pandangan orang Bugis, perkawinan bukan sekedar menyatukan dua mempelai dalam hubungan suami istri, tetapi perkawinan merupakan suatu upacara yang sakral yang bertujuan untuk menyatukan dua keluarga besar yang telah terjalin sebelumnya menjadi semakin erat.

Upacara prosesi ritual pernikahan adat Bugis dikenal dengan istilah Mappa’boting dalam bahasa Bugis yang artinya pernikahan. Istilah perkawinan dapat juga disebut siabbineng dari kata bine yang berarti benih padi. Dalam tata bahasa bugis, kata bine jika mendapat awalan “ma” menjadi mabbine berarti menanam benih. Kata bine atau mabbine ini memiliki kedekatan bunyi dan makna dengan kata baine (istri) atau mabbaine (beristri). Maka dalam konteks ini, kata siabbineng mengandung makna menanam benih dalam kehidupan rumah tangga.

Artikel lainnya :
Misteri dibalik Solat Subuh, inilah fakta ilmiah bangun subuh mampu meningkatkan kecerdasan
Jika kamu anak tengah, inilah beberapa fakta unik tentang dirimu yang perlu kamu ketahui
Jauh merantau meninggalkan kampung, inilah hal indah dan selalu dirindukan tentang kampung halaman

Masyarakat Bugis menganggap perkawinan hal yang sakral dan perlu dilakukan secara sungguh-sungguh menurut agama dan adat yang berlaku di dalam masyarakat. Alasan lain orang Bugis harus mengadakan pesta perkawinan adalah karena hal tersebut sangat berkaitan dengan status sosial mereka dalam masyarakat. Sehingga jangan heran jika pesta pernikahan adat Bugis dikenal mahal dan membutuhkan biaya yang cukup besar.

Tidak hanya sekedar ijab kabul dan resepsi, secara budaya di masyarakat Bugis Mappa’botting dilakukan dengan beberapa tahap ritual seperti :

Lettu (lamaran)
Acara ini merupakan pinangan secara resmi pihak calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita. Dahulu, proses meminang bisa dilakukan beberapa fase dan bisa berlangsung berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan.

Mappettu ada
Ada usai acara pinangan, dilakukan mappettu ada yaitu menentukan hari pernikahan. Selain penentuan hari pernikahan, juga disepakati besarnya mas kawin dan uang belanja sesuai kesanggupan pihak keluarga pria.

No’dio atau cemme mappepaccing
Tradisi ini biasa dilakukan sehari sebelum acara resepsi ijab kabul dilaksanakan, yaitu dengan mandi siraman dengan air suci. Ritual ini dimaksudkan sebagai pembersihan diri lahir dan batin.

Mappacci
Ritual mappacci sama halnya dengan ritual pembersihan diri sebelumnya, namun sedikit berbeda karena acara ini dilakukan diatas pelaminan dengan menabur daun pacci ke tangan mempelai oleh keluarga dekat.

Acara Mappaci
Mapparola
Pada hari pelaksanaan acara resepsi, mengantar mempelai pria ke rumah mempelai wanita untuk pelaksaan ijab kabul disebut dengan istilah mapparola. Acara ini biasanya dilakukan berupa arak-arakan keluarga mempelai pria menuju rumah mempelai wanita.

Mappasikarawa
Ritual mappasikarawa merupakan salah satu bagian dari puncak acara ijab kabul. Biasanya dipimpin oleh tokoh agama untuk memanjatkan doa semoga kedua mempelai diberi kebahagiaan dan kesejahtraan dalam menempuh hidup berumah tangga.

Tudang botting
Tudang botting merupakan istilah dari pesta resepsi yang digelar oleh kedua mempelai, baik di rumah mempelai wanita serta akan dilakukan pula di kediaman mempelai pria untuk menerima tamu undangan.



SHARE THIS

Author: