Jakarta sebagai ibu kota negara Republik Indonesia, tentu tidak lepas akan peranannya sebagai kota metropolitan. Seiring waktu, perkembangan dan kemajuan ibu kota Jakarta semakin pesat dan tak terbendung. Kini hadir bangunan-bangunan kokoh yang semakin menjulang tinggi dan sumber daya manusia yang setiap harinya kian terus bertambah. Tentu itu banyak memberi dampak yang signifikan, baik dampak yang positif maupun dampak yang negatif.
Artikel lainnya :
Beberapa cara yang bisa diterapkan untuk membentuk kecerdasan anak sejak bayi
Harus kamu ketahui, inilah faktor-faktor mengapa kamu tidak bisa jadi kaya
Inilah sosok bocah 10 tahun yang telah mendaki lima gunung tertinggi di Indonesia
Artikel lainnya :
Beberapa cara yang bisa diterapkan untuk membentuk kecerdasan anak sejak bayi
Harus kamu ketahui, inilah faktor-faktor mengapa kamu tidak bisa jadi kaya
Inilah sosok bocah 10 tahun yang telah mendaki lima gunung tertinggi di Indonesia
Salah satu dampak positif yang semakin terlihat adalah perkembangan dunia investasi properti yang semakin terus meningkat. Seiring pembangunan kantor-kantor instansi pemerintahan, pusat-pusat perbelanjaan, serta fasilitas-fasilitas umum lainnya dan hiburan, tentunya membuat lahan untuk perumahan masyarakat semakin sempit. Sebuah kesempatan besar tentunya menjadi orang-orang pemilik lahan untuk bisa menjual tanahnya dengan harga yang fantastis, kira-kira minimal puluhan juta untuk setiap luas meter perseginya. Pastinya pemamfaatan lahan sempit dan mahal untuk perumahan di Ibu Kota Jakarta tidaklah tepat untuk jenis-jenis perumahan KPR untuk masyarakat biasa. Mungkin lahan-lahan ini akan lebih banyak di isi oleh pihak pengembang dengan kompleks perumahan elit dan mewah, apartement dan hotel, serta rumah susun (rusun).
Untuk bisa memiliki sebuah hunian layak untuk keluarga di Kota Jakarta tentunya bukan modal yang kecil. Sekiranya dibutuhkan ratusan hingga milyaran rupiah untuk bisa menempati sebuah kompleks perumahan, apartement atau rusun bersama keluarga di Jakarta. Maka dari itu lambat laun seiring perkembangannya, di Ibu Kota Jakarta akan hanya ditempati oleh beberapa golongan yaitu : pejabat pemerintahan dan instansi, pimpinan-pimpinan perusahaan, para pengusaha, selebriti, serta beberapa kalangan biasa yang sudah terlanjur tinggal.
Tak bisa dipungkiri bahwa saat ini saja, banyak diantara staf/pegawai dan karyawan yang bekerja di Jakarta lebih memilih tinggal di kota-kota luar pinggiran kota Jakarta. Hal ini tentunya dikarenakan lahan perumahan tempat tinggal yang semakin sempit dan mahal di ibu kota.