Usia baru 12 tahun, ternyata bocah asal Indonesia ini menjadi mahasiswa termuda di Kanada

Namanya adalah Cendikiawan Suryaatmadja atau biasa dipanggil Diki kini menjadi sosok mahasiswa termuda di Universitas Waterloo, Kanada, yaitu usia 12 tahun. Di Universitas Waterloo Kanada, Diki akan memulai kuliah pertamanya dengan mengambil studi fisika, serta beberapa kelas tambahan matematika, kimia dan ekonomi yang menjadi favoritnya.

Sejak kecil, kecerdasan Diki memang dianggap melebihi anak-anak seusianya sehingga membuat ia diperbolehkan lompat kelas. Dari kelas 1, ia kemudian naik kelas 3, lalu ke kelas 4. Itu pun, Diki tidak setiap hari masuk kelas, hanya satu-dua hari dalam seminggu. Diki menghabiskan kurang dari tiga tahun hingga ia duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar di Bogor.

Artikel lain :
Inilah manusia penghuni tujuh gerbang neraka yang diceritakan dalam Al Quran  
Inilah misteri sumur ajaib dan air zam zam di Mekkah yang tidak pernah kering  
Mengungkap misteri untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar 

Selepas dari Sekolah Dasar, Diki kemudian sempat berpindah sekolah ke Singapura. Namun, kebijakan negara itu membuat ia tak dapat lompat kelas. Sang ibu kemudian memutuskan membawa Diki kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan di SMP Kesatuan Bogor.
Berkat kegemaran Diki pada pelajaran fisika, berbagai pakar akademisi dan profesor di Indonesia kemudian menawarkan Diki untuk belajar bersama, dan salah satunya adalah Prof. Yohannes Surya.

Keberuntungan menghampiri Diki ketika ia tengah belajar dan berdiskusi dengan akademisi Madison Ginting, yang saat itu tengah dikunjungi oleh seorang profesor dari Universitas Waterloo Kanada. Takjub dengan bakat Diki usai berbincang dengannya, sang profesor kemudian mengajukan agar Diki di tes ujian masuk universitas tersebut.

Diki kemudian diberi waktu tiga pekan untuk mempelajari bahasa Inggris sebelum ia menjalani tes IELTS. Diki belajar bahasa Inggris dengan otodidak, hanya dari internet dan alhasil, Diki lulus tes IELTS dengan skor 8.

Kini Diki telah menjalani pengalaman baru menjadi seorang mahasiswa di Universitas Waterloo Kanada. Selama masa studinya, Hanniy dan keluarga diberikan akses khusus untuk mendampinginya sewaktu-waktunya. Mengingat Diki baru berusia 12 tahun, Diki akan dibimbing oleh tiga profesor khusus dan didampingi oleh tiga orang mentor khusus.


SHARE THIS

Author: