Sosok Daniel Maukar, pilot pesawat tempur handal Indonesia yang sangat dikagumi oleh President Soekarno

Dalam dunia kedirgantaraan Indonesia, nama dari Daniel Maukar sangat dikenal sebagai salah satu pilot hebat yang memiliki kemampuan manuver pesawat yang sangat hebat. Bahkan, dia menjadi anak emas dari AURI saat negeri ini mulai berbenah diri dan memperbaiki banyak sektor mulai dari ekonomi, sosial, dan juga politik.

Dalam catatan sejarah, Daniel Maukar pernah melakukan penyerangan di Istana Negara dengan pesawat yang dikendalikannya, Daniel Maukar melakukan pengeboman yang mengakibatkan beberapa bangunan jadi rusak parah.

Artikel lainnya :

Aksi yang dilakukan oleh Daniel Maukar tidak semata-mata ingin menghancurkan negeri ini, namun sebagai aksi protes karena merasa pemerintah sudah mulai disetir oleh komunis. Daniel Maukar melakukan penyerangan saat Bung Karno tidak ada istana. Dia melihat terlebih dahulu bendera kuning emas yang menjadi pertanda ada atau tidaknya presiden, karena Bung Karno juga merupakan idola dari Daniel Maukar

Dengan menggunakan pesawat Mig-17, dia terbang menuju Jakarta. Di dalam pesawat terdapat kanon yang bisa digunakan untuk meluncurkan peluru dengan ukuran 23 mm dan siap meledakkan kawasan Istana Negara.

Aksi yang dilakukan oleh Daniel Maukar menyebabkan pilar dari istana negara runtuh dan mengenai meja kerja Bung Karno. Tembakan kedua mengenai kilang minyak di kawasan Tanjung Priok. Setelah menyelesaikan aksinya, dia terbang ke Bogor dan menghabisi Istana Bogor yang ada di sana sebelum akhirnya mendarat di persawahan.

Beberapa minggu setelah kejadian mengerikan itu, Daniel Maukar diseret ke persidangan. Dia dakwa melakukan tindakan yang berbahaya kepada presiden, sehingga hakim memberinya hukuman mati sebagai balasan yang setimpal.

Melihat sosok Daniel Maukar sebagai pilot pesawat tempur yang hamdal, Bung Karno justru menyukainya karena memiliki pendirian yang kuat. Akibat kekaguman inilah Bung Karno akhirnya mencabut hukuman mati yang diberikan kepada Daniel Maukar. Melalui kuasanya, Bung Karno tidak rela kalau pemuda dengan masa depan cemerlang ini harus dihukum mati.


Setelah hukuman matinya dicabut, Daniel Maukar menjalani hukuman penjara selama kurang lebih delapan tahun sebelum akhirnya bebas. Terlepas dari tindakannya yang sangat melanggar hukum, Daniel Maukar tetap mendapatkan dana pensiun oleh pemerintah. Dia menghabiskan masa pensiunnya menjadi pendeta dan akhirnya meninggal pada tahun 2007 silam.



SHARE THIS

Author: