Nama Rahman El Yunusiyyah adalah
sosok orang yang berjuang mati-matian untuk Indonesia khususnya kaum wanita
Indonesia. Rahman El Yunusiyyah ingin semua wanita di Indonesia mendapatkan
kesempatan yang sama seperti apa yang dilakukan oleh Kartini sebelum dia
meninggal dunia dan berjuang untuk wanita Indonesia agar mereka berkiprah tidak
hanya di dapur saja.
Rahman El Yunusiyyah tidak belajar
secara resmi di sekolah, namun dia belajar dari ayahnya bagaimana cara membaca
aksara arab dan juga latin. Setelah ayahnya meninggal dunia, Rahman El
Yunusiyyah belajar membaca dan banyak hal dari kedua kakaknya dan dari beberapa
ulama besar di Sumatra Barat. Bahkan dia pernah belajar mengaji di tempat Haji
Ambul Karim Abdulah yang merupakan ayah dari Buya Hamka dan kemampuannya sangat
diakui dan dibanggakan oleh gurunya itu.
Artikel lainnya :
Bagi seorang Rahman El Yunusiyyah,
wanita bisa melakukan banyak hal bermanfaat yang juga dilakukan oleh kaum pria.
Seorang wanita yang terpelajar tidak akan kehilangan fungsinya dalam
berkeluarga. Bahkan, bisa membantu keluarga dan mendidik anak menjadi lebih cerdas.
Mengetahui banyak wanita tidak bisa
mendapatkan haknya secara sempurna, Rahman El Yunusiyyah menggugat dengan
caranya sendiri. Dia lebih memilih melakukan hal bermanfaat, seperti mendirikan
sebuah sekolah khusus wanita pertama di Indonesia.
Sekolah yang diberi nama Diniyah
Putri ini menampung semua wanita yang ingin belajar banyak hal mulai dari ilmu
agama hingga keterampilan lain yang akan menunjang masa depannya menjadi lebih
baik.
Rahman El Yunusiyyah ingin membuat
semua wanita di lingkungannya mendapat pendidikan yang baik bagaimana pun
caranya. Dia pun juga berjuang untuk negeri ini termasuk memasang bendera merah
putih di sekolahnya saat Indonesia merdeka. Akibat ulahnya yang pemberani ini,
Rahman El Yunusiyyah pernah dipenjara oleh Belanda dan baru bebas setelah
kedaulatan negeri ini diakui pada tahun 1949.
Rahman El Yunusiyyah tidak
mengharapkan apa-apa dari apa yang dia lakukan. Dia hanya ingin membuat wanita
di sekitarnya bisa seperti dirinya. Sekolah yang didirikan semata-mata untuk
membuat wanita menjadi makhluk yang lebih baik dan berguna bagi banyak orang di
sekitarnya.
Inilah kisah tentang Rahman El
Yunusiyyah yang tidak kalah hebat dari Kartini. Perjuangan yang dilakukannya
mungkin tidak berdarah-darah. Namun, dengan keuletan dan semangatnya, Rahman El
Yunusiyyah sudah sangat layak mendapatkan gelar seorang pahlawan.