Tak banyak yang tahu kalau
pantai-pantai Sumatra yang masuk dalam kawasan Samudra Hindia adalah tempat
terbaik untuk berselancar. Pulau Enggano adalah salah satunya pulau yang
berada di teritorial provinsi Bengkulu. Pulau Enggano masih menyimpan sekelumit
misteri yang belum tersibak oleh dunia. Tak hanya pantai dengan ombak-ombak
ganas atau sederet spesies baru yang berhasil ditemukan oleh Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) baru-baru ini, kehidupan sosial di pulau terpencil
ini pun belum banyak terdengar.
Dulu, pulau Merbau adalah pusat
bermukim bagi penduduk Enggano. Wabah kolera yang merebak membuat warga lokal
pindah ke Enggano Besar. Karenanya, rumah penduduk lebih banyak terdapat di
pulau Enggano Besar. Pulau-pulau kecil yang berada di sekitarnya hanya
dijadikan tempat singgah para nelayan kala berlayar.
Artikel lainnya :
Tak terpusat layaknya pemukiman yang
terpisah dari daratan utama, penduduk Enggano justru mendirikan rumah mengitari
tepi pulau. Uniknya, kultural masyarakat Enggano ini tak mengenal minuman
memabukkan, busur, panah, seni tembikar, maupun tenun layaknya suku lain di
Indonesia.
Secara adat istiadat, warga Enggano punya hubungan kekeluargaan
berdasarkan asal keturunan. Penduduk asli Enggano, yakni Kauno, Kaahoao, Kaharuba, Kaitaro, dan Kaarubi yang masing-masing dikepalai oleh ketua suku. Meski demikian, pengunjung pun bisa temukan suku lain seperti Minang, Bugis, Sunda, atau Jawa di sini. Tak hanya sekedar panorama alam, menyelami kearifan budaya lokal pun jadi satu agenda wajib kala traveling.