Dikisahkan,
pada jaman Nabi Isa AS, banyak kaumnya yang ingkar. Tak hanya itu,
sampai-sampai ada umatnya sendiri yang menyebar fitnah soal Nabi Isa dan
bertekat membunuhnya. Fitnah itu ternyata berhasil membujuk umat lainnya dan
setuju untuk membunuh Nabi Isa AS.
Namun,
Allah SWT menyelamatkannya dan diambil dari bumi. Rupa penghianat itu disamakan
rupanya dengan Nabi Isa, hingga dialah yang terbunuh. Allah SWT menyelamatkan
Nabi Isa ternyata juga ada alasan lain, yakni untuk menyelamatkan umat
Rasulullah saat kiamat tiba.
Artikel lainnya :
Berdasarkan
hadist dengan sanad yang shahih, dijelaskan bahwa nanti pada hari kiamat atau
akhir zaman akan muncul sosok Dajjal yang jahat dan akan dibunuh oleh Nabi Isa
‘Alaihi Salam. Namun, kenapa harus Nabi Isa? Kenapa tidak Rasulullah Sendiri
yang membunuh Dajjal tersebut? Rasulullah SAW bersabda.
“Jika
Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga)
kalian, namun Dajjal keluar sesudahku” (HR. Ahmad; hasan)
Mengapa
Nabi Isa yang kemudian ditugaskan membunuh Dajjal?
Pertama
Nabi Isa tidaklah dibunuh dan disalib sebagaimana persangkaan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Namun, Nabi Isa diangkat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan orang yang disalib saat itu adalah laki-laki yang diserupakan dengan Nabi Isa.
“Dan
karena ucapan mereka (orang-orang Yahudi): Sesungguhnya kami telah membunuh
Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan
tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan Isa bagi mereka” (QS. An Nisa’ : 157)
Diturunkannya
Nabi Isa di akhir zaman akan menjadi bukti kebenaran firman Allah dan
menjungkirbalikkan keyakinan orang-orang Nasrani.
Kedua
Ketika
peristiwa kiamat terjadi, Romawi (Nasrani) adalah bangsa mayoritas. Allah
hendak menunjukkan kedustaan dan kepalsuan apa yang mereka adakan atas nama
Allah terhadap Isa bin Maryam yang mereka nyatakan sebagai penebus dosa dan
anak Allah.
Selain
itu, Nabi Isa juga akan mematahkan salib dan membunuh babi. Salib yang selama
ini menjadi simbol kemusyrikan kaum Nasrani dan babi yang selama ini dianggap
halal oleh mereka.
“Tidak
ada nabi (yang hidup) antara masaku dan ‘Isa. Sungguh, kelak ia akan turun,
jika kalian melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang
(tidak tinggi dan tidak terlalu pendek), berkulit merah keputih-putihan, beliau
memakai di antara dua kain berwarna sedikit kuning. Seakan rambut kepala beliau
menetes meski tidak basah. Beliau akan memerangi manusia hingga mereka masuk ke
dalam Islam, beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi dan menghapus
jizyah” (HR. Abu Daud; shahih)
Ketiga
Allah
hendak menunjukkan kepada orang-orang yang mengada-adakan agama dan keyakinan
trinitas bahwa hanya Islam-lah yang diridhai Allah. Sehingga Allah menurunkan
Nabi yang mereka anggap Tuhan untuk memperkuat bahwa hanya Islam-lah agama yang
benar, sebagaimana hadits di atas.
Keempat
Turunnya
Nabi Isa ke bumi adalah menandakan bahwa ajalnya sudah dekat dan akan dikuburkan
di bumi, karena makhluk yang tercipta dari tanah akan kembali ke tanah.
Kelima
Sebagai
bentuk penghormatan bahwa Rasulullah lebih mulia dibanding dirinya. Bahkan Nabi
Isa pernah berkata kepada para ummatnya bahwa akan datang seorang Rasul
sesudahnya. Dalam al-Quran, perkataan Nabi Isa itu terdapat dalam surat
as-Shaff ayat 6,
‘Dan
(ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata, ‘Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat,
dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)…’
⠀
Beliau ( Nabi Isa) turun ke bumi bukan untuk membawa agama baru atau
menyebarkan agama nasrani di jamannya, tapi menyebarkan agama yang diridhoi
Allah SWT yang disebarkan oleh Rasulullah, yakni agama islam. Karena islamlah
agama terakhir dan tiada Nabi setelah Muhammad SAW.