Ketika sore mulai
ranum
Angin petang menyentuh kulit
Apa kau kira desau angin itu seperti biasanya ?
Kali ini tidak…
Bukankah esok lusa kita akan beranjak dari
sini !
Meninggalkan semua memori
Senyummu indah kawan, tapi bagiku tidak
Ini adalah selamat berpisah yang tak terucap
Harusnya aku tega melepas semua tentang kita
Namun cobalah sekali lagi iringi kepergianku tanpa
lelah doa
Sorepun beranjak malam
Sunyinya menusuk hati
Aku sedang teringat
Tepatnya mengingat kebersamaan yang panjang
Melewati masa demi masa
Melewati hari demi hari
Kita tak sedang beringus atau menangis tanpa sebab
dipojok kelas
Kita juga tak sedang kesal atau menggerutu
Karena bapak dan ibu guru tak memahami kita
Aku menggigil di pucuk malam
Aku ingat betul kita pernah
Tertawa, menangis, gelisah dan terluka bersama
Ayo kawan kita lekas berkemas
Malam tak selamanya menjaga kita dari matahari pagi
Siang adalah bayangan nyata
Kenyataan yang tak mampu kita hindari
Bahwa hari ini kita mulai berjalan sendiri
Selamat jalan kawan....Selamat jalan
Oleh Nadya Nur Otaviani