Apakah
kamu pikir ini benar, bahwa di setiap diri seseorang ada jiwa seorang anak
kecil? Coba pikirkan hal ini, terakhir kali kau mem-posting sesuatu di
facebook, Twitter, ataupun Path, apa tujuanmu?
Kau
ingin mendapatkan perhatian. Kau ingin mendapatkan pengakuan. Kau ingin orang
lain setuju dengan pemikiran-pemikiranmu. Kau ingin orang lain suka akan hal yang kau lakukan.
Sejak
kapan dunia virtual telah menjadi begitu penting untuk berkomunikasi daripada
melakukannya di dunia nyata? Kita tidak menyangkal begitu banyak kemudahan yang
telah diberikan oleh media sosial, terutama ketika kita ingin berkomunikasi
dengan orang-orang yang jauh dari kita. Dan juga, hal-hal lain seperti
"Like", "Share", "Favorite", dan
"Retweet" yang menambah begitu banyak kesenangan dalam berkomunkasi
dengan cara ini. Namun saja, dunia saat sekarang ini telah begitu banyak
berubah dan membuat kita sebagai manusia lupa akan kebutuhan dasar kita yang
sesungguhnya--cinta dan perhatian.
Di
dunia nyata kita ingin merasa dicintai dan membutuhkan perhatian, namun hal itu
tidak dapat kita peroleh, sehingga membuat kita beralih ke dunia virtual. Sedih
melihat di saat sekarang kita mendapatkan generasi seperti ini dan sedang
membuat generasi yang akan datang dengan cara yang sama. Olehnya itu. ambil
langkah pertama dengan cara memberikan perhatian dengan aksi-aksi nyata
daripada hanya sekedar meng-click tombol "Like" di facebook, bukankah
begitu?
Share : catatan saudara Ihzan Safrani