Lucu dan unik, ternyata inilah fakta tentang orang Makassar yang suka bicara OKKOTS..!!


Okkots adalah salah satu istilah gaul dalam bahasa Makassar. Berasal dari kata OKKO (bahasa Makassar) yang berarti ”injak garis” yang sering dipakai dalam permainan dende-dende (permainan engklek bahasa Jawanya). Kata ”okko” kemudian ditambahkan huruf T dan S, biar kelihatan lebih keren menjadi OKKOTS.


Artikel lainnya :
Gara-gara meneliti Jazad Mumi Raja Firaun, Prof Bucaille resmi memeluk agama Islam
Orang dewasa banyak yang kalah, inilah sosok bocah 10 tahun yang telah mendaki lima gunung tertinggi di Indonesia
Menjadi orang terkaya nomor satu dunia, inilah penampakan rumah Bill Gates yang super mewah dan berteknologi tinggi

Okkots sendiri berarti salah ucap atau salah bahasa yang maknanya salah pengucapan dalam bahasa Indonesia karena tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan dan tidak tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pemakaian kata ‘Okkots’ sebenarnya merupakan penyimpangan berbahasa, baik dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan.

Okkots bisa berarti menambahkan, mengurangi atau mengubah konsonan di ujung sebuah kata. Bentuk okkots yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah Okkots “N” & “NG”. Jadi, kata yang berakhir huruf “N” bissa menjadi “NG” begitu pula sebaliknya, kata yang berakhir huruf “NG” menjadi berakhir “N”.

Lidah orang Makassar terkadang keseleo penyebabnya karena kelebihan “vitamin” G dengan menambahkan huruf “G” pada kata yang akhirannya “N”. Terkadang juga karena kekurangan “vitamin” G yaitu mengurangi huruf “G” pada kata yang akhirannya “NG”.
· Ayo pergi nontonG konser na Agnes Monica
· Jangan makanG terlalu banyak
· Mari kita salin menghormati satu sama lainG
· Memannya kenapa?
Asal usul kata-kata Okkots
Dalam bahasa Bugis Makassar sehari-hari, kita tidak mengenal adanya akhiran N di ujung sebuah kata, umumnya kata dalam Bahasa Bugis Makassar diakhiri dengan NG.
Contohnya: tudang (duduk), masserring (menyapu), dangkang (menjual), mappabbiring (beres-beres rumah) dan lain lain. Ketika Bahasa Indonesia mulai diperkenalkan, lidah orang Bugis Makassar yang terbiasa dengan NG, mencoba menyesuaikannya, namun alih-alih mampu menyesuaikan diri, yang terjadi malah kekacauan berupa kebingungan mengucapkan ujung setiap kata yang berakhiran N & NG. Kira-kira begitulah asal muasal terjadinya OKKOTS.
Sebab orang Makassar biasanya hanya tertawa atau malu-malu sendiri kalo diledekin okkots sama teman-temannya, tapi ini memang realita yang terjadi dalam Masyarakat Sulawesi Selatan pada umumnya.
Okkots ini bukan berarti anak Sulsel tidak sekolah atau tidak tamat SD, banyak juga sarjana, politikus dan wartawan di Makassar yang masih okkots. Tidak hanya dalam pengucapan, tapi seringkali terjadi okkots dalam penulisan.
Kenapa fenomena okkots ini selalu jadi bahan tertawaan, terutama jika ada orang Makassar yang baru pulang dari jawa (Jakarta) langsung mencoba dialek Jakarta (Logat) tetapi bahasanya campur aduk dan okkots.

SHARE THIS

Author: