Waspada Gunung Menangis di Bontang


Kota Bontang merupakan sebuah kotamadya di Provinsi Kalimantan Timur yang terkenal dengan istilah kota industri. Tentu Kota Bontang cukup terkenal dengan keberadaan perusahaan besar seperti PT. Pupuk Kaltim yang begerak dibidang industri pupuk, PT. Badak NLG pada gas alam, dan PT. Indominco pada tambang batu bara. Posisi Kota Bontang berada pada pesisir pantai, sehingga dapat diakses dengan jalur laut, darat maupun udara. Namun ada beberapa hal unik yang bisa ditemui jika ada orang yang ingin berkunjung di Kota Bontang, salah satunya melalui Gunung Menangis.

Melalui perjalan darat, menuju Kota Bontang dapat ditempuh selama kurang lebih tiga jam dari Ibu Kota Provinsi Samarinda dengan transportasi mobil. Kondisi jalan yang berliku-liku yang diapit oleh jurang, hutan dan gunung merupakan sebuah sensasi bagi mereka hoby dengan tantangan. Sebelum memasuki Kota Bontang, tentunya akan disambut oleh pemandangan indah perkebunan sawit dan pastinya Gunung Menangis. Mengapa disebut Gunung Menangis.?

Sebutan Gunung Menangis bukanlah gunung yang menangis seperti layaknya manusia atau gunung yang bentuknya seperti orang yang sedang menangis. Gunung Menangis adalah sebuah tanjakan yang berada diantara Samarinda-Bontang yang memiliki kemiringan yang cukup panjang sehingga dibutuhkan tenaga penuh bagi mobil untuk sampai dipuncak jalan normal. Selain menanjak, kondisi jalannya pun yang masih buruk membuat kendaraan yang melalui jalan ini harus extra hati-hati, apalagi jika berada dibelakang kendaraan yang bermuatan berat.



Fakta menunjukkan, sudah sering terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa dijalur jalan Gunung Menangis dari arah Samarinda-Bontang. Sederetan kasus kecelakaan yang terjadi akibat kendaraan yang tidak mampu melewati tanjakan Gunung Menangis hingga menyebabkan kendaraan mudur dan jatuh ke jurang. Diharapkan bagi pengendara untuk tetap waspada jika melalui Gunung Menangis, dan memastikan kendaraan yang digunakan dalam kondisi yang baik dan normal.      

Oleh : Anas Salehe

SHARE THIS

Author: