Batu Hajar
Aswad merupakan sebuah batu berwarna hitam agak kemerah-merahan yang terletak
pada dinding kabah di Mekah. Sejarah Asal Usul Batu Hajar Aswad
bermula ketika Nabi Ibrahim AS dan anaknya Nabi Ismail AS sedang membangun
Ka’bah, dimana pada masa itu banyak sekali komponen-komponen yang tidak
terpenuhi. Mendengar hal
ini, Ismail pergi dari satu bukit ke bukit yang lain hanya demi mencari batu
yang bisa menjadi suar dan memberi tanda kepada seluruh umat manusia, dan pada
saat inilah, malaikat Jibril diutus Allah untuk membawakan sebuah batu yang
konon katanya dulunya berwarna putih dan memberikannya kepada Ismail. Mendapati
batu putih yang indah tersebut, Ismail pulang dan alangkah bahagianya Ibrahim
melihat batu yang ia bawa. Ismail kemudian menjawab pertanyaan Ibrahim tentang
lokasi batu ini dengan jawaban “aku menerima ini dari seseorang yang tidak akan
membebani anak cucuku maupun anak cucumu (Jibril)” kemudian Ibrahim mencium
batu tersebut, dan gerakan tersebut kemudian diikuti oleh Ismail.
Artikel lainnya :
Inilah Piramida tertua didunia yang ditemukan di Negara Kazakhstan
Inilah beberapa hal yang harus kamu ketahui sebelum memilih pacaran dengan seorang perawat
Inilah ragam bisnis yang bisa dimulai dengan modal dibawah 1 juta rupiah
Artikel lainnya :
Inilah Piramida tertua didunia yang ditemukan di Negara Kazakhstan
Inilah beberapa hal yang harus kamu ketahui sebelum memilih pacaran dengan seorang perawat
Inilah ragam bisnis yang bisa dimulai dengan modal dibawah 1 juta rupiah
Rasulullah
SAW bersabda “Batu Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya
lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya
hitam”
Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas yang menunjukkan
bahwa Hajar Aswad adalah batu meteor yang mempunyai kadar logam yg sangat
tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yg ada.
Fakta dari
seorang astronot Neil Amstrong yang membuktikan fakta ilmiah bahwa melihat
suatu sinar yg teramat terang mememancar dari bumi, dan setelah diteliti
ternyata bersumber dari Bait Allah atau Ka'bah. Super konduktor itu adalah
Hajar Aswad, yg berfungsi bagai mikrofon yang sedang siaran dan jaraknya
mencapai ribuan mil jangkauan siarannya.
Encyclopedia Americana
menulis "Sekiranya orang-orang Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun
shalat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini,
karena rotasi dari super konduktor yg berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memencarkan
gelombang elektromagnetik”
"Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam,
shalat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu."Subhanallah,
Alhamdulillah, Laa Illaha illallah, Allahu Akbar” (Prof Lawrence E Yoseph - Fl
Whiple).