Sulawesi
Selatan tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tapi juga kaya akan warisan
budaya dan kesenian. Hal ini bisa dilihat dari keanekaragaman kebudayaan dan
kesenian yang berasal dari daerah tersebut, seperti ritual adat, tari-tarian,
hingga alat musik tradisional.
Artikel lain :
Mengenal budaya kuno Kesultanan Kutai Kartanegara melalui Festival Erau
Inilah keindahan alam yang selama ini tersembunyi di Kabupaten Barru
Inilah pesona keindahan pantai Pulau Kamarrang di Suppa
Artikel lain :
Mengenal budaya kuno Kesultanan Kutai Kartanegara melalui Festival Erau
Inilah keindahan alam yang selama ini tersembunyi di Kabupaten Barru
Inilah pesona keindahan pantai Pulau Kamarrang di Suppa
Banyak sekali macam-macam alat musik tradisional dari daerah
Sulawesi Selatan yang kini jarang dikenal oleh masyarakat setempat, seperti :
Talindo atau Popondi
Alat musik
Talindo atau Popondi ini terbuat dari kayu, tempurung kelapa, dan
senar. Talindo/Popondi merupakan alat musik jenis sitar berdawai satu (one stringed stick zilher). Tempurung kelapa berfungsi sebagai resonator. Alat musik
ini dimainkan secara tunggal setelah para petani merayakan pesta panen dan
untuk mengisi waktu senggang bagi para remaja.
Alat musik
tradisional Talindo / Popondi berbentuk busur
seperti tanduk kerbau atau tanduk sapi yang bertumpu pada sebuah tempurung
kelapa, di ujungnya atas bagian tanduk dipasang 1 buah senar dan dimainkan
dengan cara dipetik.
Puik Puik
Puik puik
merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan dan
dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini terbuat dari kayu besi yang dibuat
kerucut dan pada bagian pangkalnya terdapat pipa sebagai penghasil suara.
Pangkal
pada puik puik terbuat dari lempengan logam. pipa tersebut menghasilkan suara
yang bersumber dari potongan daun lontar yang ditiup. Biasanya, pada puik puik
terdapat dua bilah daun lontar, salah satunya menjadi cadangan jika daun lontar
yang lain rusak. Karena menggunakan daun lontar, meniup alat musik tradisional
ini perlu keahlian khusus. Jika meniup dengan sembarang, puik puik hanya akan
menghasilkan suara yang aneh bahkan sama sekali tidak bersuara.
Gesok Gesok
Alat musik
tradisional dari Sulawesi Selatan selanjutnya masih merupakan alat musik dengan
unsur senar atau dawai yang dikenal dengan nama Gesok-Gesok. Alat musik ini
terbuat dari kayu dan kulit binatang. Gesok-gesok adalah alat musik sejenis
rebab dengan dua dawai. Alat musik ini berbentuk menyerupai jantung yang
dilengkapi dengan tongkat untuk menggesek.
Pa’pompang
Pa`pompang
atau Pa`bas adalah alat musik bambu yang berasal dari tanah Toraja Sulawesi
Selatan. Alat musik bambu pa' pompang ini dibunyikan dengan cara ditiup.
Penduduk setempat menyebutnya dengan Pa`pompang atau Pa`bas karena suara bas
yang lebih dominan terdengar. Berbeda dengan angklung, musik bambu Toraja
merupakan jenis alat musik yang ditiup untuk mengeluarkan bunyi yang memiliki
jangkauan nada dua setengah oktaf tangga nada. Meski termasuk alat musik
tradisional, tetapi alat musik bambu ini bisa juga dikolaborasikan dengan alat
musik modern lain seperti terompet, saksofon, organ, atau piano saat mengiringi
lagu.
Kacaping
Menurut
sejarahnya kacaping ditemukan/diciptakan oleh seorang pelaut,sehingga bentuknya
menyerupai perahu yang memiliki 2 dawai,dawai diambil karena penemuannya dari
tali layar perahu. Cara memainkannya dengan cara dipetik. Dahulu kecapi sangat
digemari dikalangan tua dan muda, dapat menjadi pelipur lara dikala gundah
ataupun teman bersuka ria.
Kecapi
dapat dimainkan oleh satu orang dapat juga secara berkelompok dalam bentuk
ansambel sejenis. Juga dapat dimainkan bersama dengan alat musik tradisional
lainnya seperti gendang, suling, gong, biola, mandaliong, katto-katto dan
lain-lain. Adakalanya disertai penyanyi laki-laki atau penyanyi perempuan.
Permainan kecapi juga digunakan sebagai pengiring tarian.
Alosu
Alat musik
tradisional Sulawesi Selatan yang dikenal dengan nama Alosu adalah merupakan
alat bunyi-bunyian berupa kotak bertangkai dari anyaman daun kelapa, di
dalamnya diberi biji yang apabila digoyang-goyang akan mengeluarkan bunyi tertentu
Anna
Baccing
Alat musik
Anna Baccing terbuat dari besi yang berbentuk seperti anak panah (runcing pada
kedua ujungnya). Ana' baccing bagian dari sarana upacara ritual kerajaan pada
masyarakat Karangpuang.
Alat musik
ini merupakan bagian dari perangkat tarian Bugis, yaitu tari bissu yang
dipertunjukkan saat upacara pernikahan, pelantikan dan kematian raja, saat
terjadi wabah penyakit dan sebagai tanda dimulainya masa tanam padi. Prosesi
tarian bissu diawali dengan gerakan Ma'dewata dan pembacaan mantera oleh Puang
Towa (dukun) diiringi dengan seperangkat alat musik paseiya-seiya, genta,
lalosu, dan beberapa alat dari logam.