Pada suatu hari ada
seekor tikus yang keluar dari sarangnya pergi kelumbung pagi, tikus itu melihat ada jebakan tikus. Si
tikus berlari menemui ayam dan menceritakan
bahwa dilumbung padi ada jebakan tikus yang
berbahaya. Ayampun cuek mendengar cerita tikus.
Artikel lain :
Inilah sosok bocah 10 tahun yang telah mendaki lima gunung tertinggi di Indonesia
Inilah bentuk pakaian adat yang ternyata salah satu busana tertua di dunia
Inilah misteri rumah khas Toraja yang penuh makna dan filosofi
Tikus berlari menemui kambing dan bercerita bahwa dilumbung padi ada jebakan tikus, kambing pun cuek. Tikus berlari lagi menemui sapi dan menceritakannya, sapi-pun cuek. Tikus berlari menemui ular dan menceritakannya, ular pun cuek. Sampai akhirnya pada pagi hari, pak tani pergi kelumbung padi untuk melihat jebakannya apakah mendapatkan tikus. Ternyata yang terjebak bukan tikus melainkan ular. Melihat pak tani datang, ular marah dan mematok kaki pak tani. Pak tani membalasnya dengan menebaskan goloknya dan ularpun mati.
Melihat kakinya kena bisa pak tani pergi kedokter. Kata dokter supaya cepat sembuh mesti makan yang bergizi, begitu pulang pak tani memotong ayamnya. Lukanya ternyata nggak sembuh-sembuh, dipanggillah pak kyai untuk mendoakan kesembuhannya maka dipotonglah kambing. Sakitnya pak tani makin parah dan akhirnya pak tani meninggal dunia, orang-orang sekampung pada datang untuk menyelawat maka dipotonglah sapinya.
Pesan cerita diatas, Awalnya musibah itu hanya menimpa ular namun pada akhirnya ayam, kambing dan sapi juga jadi korban. Jangan sampai karena bukan kita jadi korban kemudian kita tidak ambil pusing, namun akhirnya kita juga kena getahnya.
Artikel lain :
Inilah sosok bocah 10 tahun yang telah mendaki lima gunung tertinggi di Indonesia
Inilah bentuk pakaian adat yang ternyata salah satu busana tertua di dunia
Inilah misteri rumah khas Toraja yang penuh makna dan filosofi
Tikus berlari menemui kambing dan bercerita bahwa dilumbung padi ada jebakan tikus, kambing pun cuek. Tikus berlari lagi menemui sapi dan menceritakannya, sapi-pun cuek. Tikus berlari menemui ular dan menceritakannya, ular pun cuek. Sampai akhirnya pada pagi hari, pak tani pergi kelumbung padi untuk melihat jebakannya apakah mendapatkan tikus. Ternyata yang terjebak bukan tikus melainkan ular. Melihat pak tani datang, ular marah dan mematok kaki pak tani. Pak tani membalasnya dengan menebaskan goloknya dan ularpun mati.
Melihat kakinya kena bisa pak tani pergi kedokter. Kata dokter supaya cepat sembuh mesti makan yang bergizi, begitu pulang pak tani memotong ayamnya. Lukanya ternyata nggak sembuh-sembuh, dipanggillah pak kyai untuk mendoakan kesembuhannya maka dipotonglah kambing. Sakitnya pak tani makin parah dan akhirnya pak tani meninggal dunia, orang-orang sekampung pada datang untuk menyelawat maka dipotonglah sapinya.
Pesan cerita diatas, Awalnya musibah itu hanya menimpa ular namun pada akhirnya ayam, kambing dan sapi juga jadi korban. Jangan sampai karena bukan kita jadi korban kemudian kita tidak ambil pusing, namun akhirnya kita juga kena getahnya.