Bagi kebanyakan orang, khususnya masyarakat Indonesia, menjadi seorang karyawan pertambangan adalah suatu harapan besar, apalagi untuk level perusahaan perminyakan. Tentu saja impian ini didasari olah karena gaji menjadi seorang karyawan di perusahaan perminyakan tinggi serta tunjungan kesejahteraan yang cukup memadai.
Artikel lainnya :
Menjadi pahlawan masyarakat di Afrika, inilah jejak perjalanan sosok Syekh Yusuf di Cape Town Afrika
Menjadi pekerja disalah satu perusahaan minyak memang menyenangkan, tapi di sisi lain ada banyak duka yang bisa dialami yang sangat menyiksa serta berisiko tinggi.
Fakta tak banyak orang yang bakal sanggup menjalani penderitaan para pekerja minyak. Bahkan kalau mentalnya benar-benar lemah, sehari saja pasti sudah akan resign alias mengundurkan diri. Berikut beberapa ulasan dari suka duka menjadi karyawan di perusahaan perminyakan.
Kerjaan yang sangat berat
Ketika memilih bekerja sebagai karyawan minyak, maka artinya kita harus siap untuk peras keringat banting tulang. Alasannya tak lain karena mengangkut minyak dari perut bumi tidak semudah seperti apa yang kita pikir. Setiap hari kita akan bergelut dengan pekerjaan fisik yang melelahkan. Apalagi kalau eksplorasi baru, kerja harus benar-benar ekstra keras.
Ketika memilih bekerja sebagai karyawan minyak, maka artinya kita harus siap untuk peras keringat banting tulang. Alasannya tak lain karena mengangkut minyak dari perut bumi tidak semudah seperti apa yang kita pikir. Setiap hari kita akan bergelut dengan pekerjaan fisik yang melelahkan. Apalagi kalau eksplorasi baru, kerja harus benar-benar ekstra keras.
Tak ada posisi nyaman di sini, bahkan ketika menjadi seorang atasan pun beban kerjanya malah besar. Harus memikirkan analisa, biaya, serta tanggung jawab. Belum lagi kalau ada yang salah, misalnya bocor dan lain sebagainya. Tentunya urusannya tak lagi personal, melainkan polisi dan juga instansi.
Resiko pekerjaan bertaruh nyawa
Setiap pekerjaan memang punya risikonya sendiri, termasuk menjadi pekerja perusahaan minyak. Pekerjaan menggali minyak di kedalaman Bumi bukanlah persoalan mudah. Ada bahaya besar di sana, hingg bahkan bisa saja taruhannya adalah nyawa.
Setiap pekerjaan memang punya risikonya sendiri, termasuk menjadi pekerja perusahaan minyak. Pekerjaan menggali minyak di kedalaman Bumi bukanlah persoalan mudah. Ada bahaya besar di sana, hingg bahkan bisa saja taruhannya adalah nyawa.
Misalnya saja kebakaran, dan hal ini bukan tidak mungkin tak terjadi serta bahaya gas-gas beracun saat pengoperasian. Diketahui, setiap kali melakukan pengeboran pasti akan keluar gas Bumi bernama H2S. Ini sangat mematikan, bahkan ketika tak sengaja terhirup.
Berpisah dengan keluarga berbulan-bulan
Memilih pekerjaan sebagai karyawan minyak, itu artinya harus siap pergi dari rumah karena tempat kerja pasti di kilang-kilang minyak yang notabene akan sangat jauh dari rumah. Bahkan beberapa tempat posisinya sangat terpencil dan cukup jauh dari peradaban serta berada dikhawasan lepas pantai yang jauh dari daratan.
Memilih pekerjaan sebagai karyawan minyak, itu artinya harus siap pergi dari rumah karena tempat kerja pasti di kilang-kilang minyak yang notabene akan sangat jauh dari rumah. Bahkan beberapa tempat posisinya sangat terpencil dan cukup jauh dari peradaban serta berada dikhawasan lepas pantai yang jauh dari daratan.
Bekerja sebagai karyawan perusahaan minyak juga berarti kita takkan bisa pulang terlalu sering. Jangankan seminggu sekali, sebulan saja belum tentu. Bahkan kalau sedang dalam masa produksi atau pembukaan kilang baru, bisa sampai lebaran depan baru pulang. Kadang tempat kerja juga tidak mendukung sinyal, sehingga komunikasi dengan keluarga pun hilang. Bayangkan rasanya, seperti tak memiliki keluarga lagi.